Kresna Antasena
Kamis, 08 Oktober 2015
Pertahankan Rasa Humor!
Inspired by Stephan Schiffman
America's #1 Corporate Sales Trainer
Jujurlah, menjadi seorang tenaga pemasaran memang berat. Itulah sebabnya mengapa sebagai tenaga penjualan kita sesekali harus bertingkah lucu.
Tertawa ada manfaatnya. Dan, tidak hanya sedikit. Tertawa sangat membantu. Lebih dari pekerjaan lain, tenaga penjualan bergantung pada citra diri yang bagus (Mempertahankan citra diri yang bagus sungguh sulit jika kita terlalu serius sehingga tidak bisa mundur dan menertawakan dunia.)
Beristirahatlah. Ingatlah, kita harus berpandangan jauh ke depan. Sehingga, malapetaka yang kita alami saat ini biasanya tidak terlalu berarti bagi kita esok hari. Inilah pesan yang tidak boleh dilupakan dari pengalaman kita tiap harinya. Move on!
Bagaimanapun juga, kita adalah tenaga penjualan yang memiliki jawaban-jawaban. Kita adalah orang yang memecahkan masalah secara profesional. Kita adalah orang yang tetap terkendali dengan terus berpikir, mengajukan pertanyaan yang tepat, dan seksama dalam memberi nasihat. Bersemangatlah dan sukses! Dan ingat: Kesuksesan hanya bisa terwujud pada orang yang lebih baik dari itu.
KONOSUKE MATSUSHITA SANG DEWA MANAJEMEN
Matsushita lahir di desa
Wasamura, Jepang, pada 27 November 1894 sebagai anak terakhir dari delapan
bersaudara. Beliau anak seorang tuan tanah yang tinggal di kampung kecil dan miskin
berisi sekitar enam puluh orang. Mayoritas penduduknya bermata pencaharian
sebagai petani. Pada awalnya, sang ayah memiliki 150 hektar tanah yang digarap
oleh tujuh petani penyewa. Namun, Masakusu (Ayah Matsushita) harus kehilangan
semua hartanya akibat judi komoditas yang dilakukannya.
Di masa muda, Matsushita tumbuh
sebagai remaja yang suka gugup dan sering sakit-sakitan. Beliau bekerja di toko
sepeda selama enam tahun, lalu beralih menjadi tukang listrik di perusahaan
lampu listrik Osaka Light. Pada usia
17 tahun beliau mulai meneruskan kembali sekolahnya di Kansai. Namun, ternyata
beliau hanya bertahan selama dua tahun saja. Ketidakmampuannya menulis dengan
baik menjadi penyebab kegagalan sekolahnya.
Dua tahun bekerja di Osaka Light, Matsushita naik jabatan
sebagai pemeriksa kualitas instalasi. Namun, beliau hanya mampu bertahan selama
enam bulan karena merasa banyak waktunya yang terbuang percuma dan tidak
produktif. Meski masa depannya sangat menjanjikan di sana, beliau justru
memilih untuk tetap menjadi teknisi listrik. Hingga pada akhirnya beliau
menderita TBC. Sehingga beliau kembali memilih sebagai pemeriksa yang memiliki
lwaktu lebih longgar. Di sela-sela istirahatnya, beliau merancang stop kontak
yang diharapkan lebih bagus dari buaan perusahaannya. Ketika Matsushita
menawarkan idenya kepada atasannya, ternyata karyanya tidak direspon dengan
baik. Hingga pada akhirnya pada tahun 1917 Matsushita mengundurkan diri dari
perusahaan untuk bisa fokus pada pengembangan produk dan membangun usaha
sendiri. Dari sanalah asal mula terbentuknya Panasonic Corporation.
Berkat kerja kerasnya, Panasonic
menempati peringkat 59 perusahaan terbesar di dunia versi majalah Forbes Global 500 dan menjadi salah satu
pemimpin penjualan Worldwide Top 20
Semiconductor pada tahun 2007. Matsushita meninggal pada usia 94 tahun dan
dikenal sebagai salah satu orang terkaya di dunia selama hidupnya. Tidak
jarang, para eksekutif bisnis yang sukses di seluruh dunia yang dipandang
dengan kecurigaan dan penghinaan di negaranya, namun Matsushita wafat sebagai
seorang Pahlawan Nasional di Jepang. Ketika meninggal tahun 1989, upacara
pemakamannya dihadiri oleh 20.000 pengunjung. Presiden Amerika Serikat waktu
itu mengirimkan sebuah telegram duka cita kepada keluarganya dan menyebut
Matsushita sebagai “Inspirasi bagi manusia di seluruh dunia”.
John P. Kotter dalam buku “Kepemimpinan
Matsushita” menggambarkan sosok seorang Matsushita. Katanya, dalam banyak
standar seorang pemimpin besar, sekilas Matsushita bukanlah seperti seorang
pemimpin besar atau dikenal secara internasional. Founder Panasonic Corporation
ini memiliki tinggi yang tidak lebih dari lima kaki lima inchi. Dibandingkan
dengan saingannya Akio Morita dari Sony, beliau tidaklah tampan dan karismatik.
Telinganya menonjol seperti sayap pesawat. Tidak seperti kebanyakan politisi
terkenal di Barat, beliau tidak unggul dalam berbicara di delan umum. Bahkan dalam
beberapa tahun sebelum kematiannya suaranya semakin melemah. Beliau jarang
tampil seperti seorang intelektual yang memiliki kecerdasan tinggi dan otak
cemerlang atau menghangatkan penonton dengan berbagai anekdot lucu. Meski
demikian, beliau telah melakukan hal-hal yang dilakukan oleh pemimpin-pemimpin
besar dunia yang mampu memotivasi kelompok besar individu untuk memperbaiki
kondisi manusia. Di Jepang, dia bahkan terkenal sebagai “Dewa Manajemen” dengan
jubah kebesaran seorang pemimpin global.
Nasihat Bijak Konosuke Matsushita
1. Misi
utama seorang pengusaha adalah mengentaskan kemiskinan, menyelamatkan masyarkat
secara keseluruhan dari akibat-akibat kemiskinan serta mengusahakan
kesejahteraan umum. Bisnis dan produksi tidak untuk memperkaya toko dan
pabrik-pabrik perusahaan, tetapi untuk seluruh masyarakatmu.
2. Memiliki
kenikmatan materi bukan jaminan kebahagiaan. Hanya kekayaan spiritual yang
dapat memberikan kebahagiaan sejati. Oleh karena itu, bisnis tidak boleh hanya
mengurus aspek materi semata, tetapi juga harus mementingkan aspek spiritual,
agama, atau etika. Para pengusaha juga harus mampu berbagi rasa dalam
menciptkan masyarakat yang kaya secara spiritual dan berkecukupan secara
material.
3. Saya
percaya bahwa dengan memajukan orang lain kita pun akan maju. Dengan menolong
orang lain berarti menolong diri sendiri. Tanpa bekerja sama dengan orang lain,
saya tidak mungkin bisa mencapai tujuan saya.
4. Dengan
kerendahan hati dan pikiran yang terbuka, kita dapat belajar dari berbagai
pengalaman pada umur berapa pun. Dengan cita-cita besar dan humanistik, kita
dapat menaklukkan keberhasilan dan kegagalan, dapat belajar dari keduanya dan
terus bertumbuh.
Sepuluh Pelajaran dari Konosuke
Matsushita (Manajemen Korporasi)
1. Cintai
pekerjaan Anda jika Anda ingin melakukannya dengan baik
2. Lakukan
apa yang dikatakan oleh akal sehat
3. Ikuti
aturan alam
4. Pemimpin
harus memiliki visi
5. Bagikan
mimpi-mimpi Anda
6. Manajemen
adalah penciptaan yang berlangsung secara terus-menerus
7. Jangan
mengatakan tidak mungkin
8. Manajemen
yang transparan akan melipatgandakan pertumbuhan
9. Lakukan
“manajemen bendungan” untuk menjaga pertumbuhan yang stabil
10. Saat
yang sulit selalu memiliki sisi cerah,
*Dikutip dari Buku Kunci Sukses Entrepreneur Dunia – Progressio
2013
Sumber gambar: http://learnthroughstories.com/wp-content/uploads/2015/08/E-066d.jpg
Rabu, 07 Oktober 2015
Melek Keuangan ala ROBERT KIYOSAKI
Robert Kiyosaki
adalah penulis Rich Dad Poor Dad, buku best seller dunia yang
membahas apa yang diajarkan orang kaya kepada anak-anak mereka tentang uang
yang tidak diajarkan oleh orang miskin dan kelas menengah. Dia juga menciptakan
papan permainan CASHFLOW dan produk-produk finansial inventif lainnya. “Alasan utama
orang bersusah payah dan bergumul secara finansial adalah karena mereka
menghabiskan waku bertahun-tahun di sekolah tetapi tidak belajar apapun tentang
uang. Hasilnya, orang belajar bekerja untuk mendapatkan uang, tetapi tidak
pernah belajar bagaimana memiliki uang yang bekerja untu mereka.” Kata Robert.
Robert, yang
dilahirkan dan dibesarkan di Hawaii adalah generasi keempat keturunan
Amerika-Jepang. Dia beraal dari keluarga pendidikan yang terkenal. Ayahnya merupakan
kepala pendidikan untuk negara bagian Hawaii. Selepasi SMU, Robert melanjutkan
pendidikannya di New York dan setelah lulus, dia bergabung dengan U.S. Marine
Corps dan pergi ke Vietnam sebagai perwira dan pilot helikopter yang bersenjata.
Sekembalinya
dari perang, karir bisnis Robert pun dimulai. Pada 1977 dia mendirikan sebuah
perusahaan yang memproduksi dompet “surfer” dari Velcro dan nilon yang pertama
kali ada di pasaran, dan berkembang menjadi produk dunia yang menghasilkan uang
jutaan dolar. Dia dan produknya ditampilkan dalam Runner’s World, Gentlemant
Quaterly, Success Magazine, Newsweek, dan masih banyak lagi.
Pada 1985, dia
ikut mendirikan sebuah perusahaan pendidikan internasional yang beroperasi di
tujuh negara, mengajarkan bisnis dan investasi kepada puluhan ribu orang.
Pensiun pada umur 47, Robert melakukan apa yang paling dia sukai, yaitu
berinvestasi. Karena prihatin dengan gap yang terus melebar antara “yang kaya”
dan “yang miskin”, Robert menciptakan papan permainan CASHFLOW yang mengajarkan
permainan tentang uang, yang sebelumnya hanya diketahui oleh kaum kaya. Robert
dianugerahi hak paten atas permainan pendidikan yang inovatif itu.
Sekalipun
bisnis Robert adalah real estate dan mengembangkan perusahaan-perusahaan kecil,
cinta dan gairah sejatinya adalah mengajar. Dia akui sebagai pembicara hebat
tentang pendidikan finansial dan tren ekonomi. Karyanya yang mengubah hidup
telah memberi inspirasi pada para audiens dari 50-35.000 orang di seluruh
dunia. Pesan Robert Kiyosaki sangat jelas. “Bertanggungjawablah atas keuangan
anda atau hanya menerima nasib sepanjang hidup anda. Anda bisa menjadi tuan
atas uang atau budak uang. Terserah anda untuk memilihnya.” Di masa perubahan
ekonomi yang amat besar ini, pesan Robert sungguh tak ternilai harganya.
Sebagian besar
dari ajaran-ajaran Kiyosaki fokus pada menghasilkan pendapatan pasif dengan
cara investasi
peluang, seperti real estate dan bisnis,
dengan tujuan untuk bisa mendukung diri sendiri hanya dari investasi semacam
itu. Sejalan dengan hal ini, Kiyosaki mendefinisikan "aset" sebagai hal-hal
yang menghasilkan cash inflow, seperti sewa properti atau bisnis-dan "kewajiban"
sebagai hal-hal yang menggunakan uang tunai, seperti rumah, mobil, dan begitu
di. Kiyosaki juga berpendapat bahwa keuangan leverage (keuangan) sangat
penting untuk menjadi kaya.
Kiyosaki
menekankan apa yang disebutnya "melek keuangan" sebagai sarana untuk
mendapatkan kekayaan. Dia mengatakan bahwa kecakapan hidup seringkali paling
baik dipelajari melalui pengalaman dan bahwa ada pelajaran penting yang tidak
diajarkan di sekolah. Dia mengatakan bahwa pendidikan formal terutama bagi
mereka yang ingin menjadi karyawan atau wiraswasta, dan bahwa ini adalah sebuah
ide "Era Industri." Dan
menurut Kiyosaki, dalam rangka untuk memperoleh kebebasan finansial, seseorang
harus menjadi pemilik bisnis atau investor, guna menghasilkan pendapatan pasif.
Kiyosaki
berbicara sering dari apa yang ia sebut "The Cashflow Quadrant," alat
konseptual yang bertujuan untuk menggambarkan bagaimana semua uang di dunia
diperoleh. Digambarkan dalam sebuah diagram, konsep ini mensyaratkan empat
kelompok, dibagi dengan dua garis (satu vertikal dan satu horisontal). Pada
masing-masing empat kelompok ada surat yang mewakili sebuah cara di mana
seorang individu mungkin memperoleh pendapatan. Huruf adalah sebagai berikut.
- 'E:' Employee atau Karyawan, pegawai negeri - Bekerja untuk orang lain.
- 'S:' Self-employed atau karyawan profesional seperti dokter, pengacara, akuntan,dan lain-lain Di mana seseorang memiliki keahlian setingkat diatas employee.
- 'B:' Business owner Pemilik Bisnis Besar seperti pimpinan perusahaan]] - Di mana seseorang memiliki sebuah "sistem" untuk membuat uang, bukan pekerjaan untuk menghasilkan uang.
- 'I:' Investor - Menginvestasikan atau menanamkan uang pada suatu bidang yang menghasilkan pemasukan lebih besar.
*Dikutip dari
“Tentang Penulis” buku The Cashflow Quadrant: Panduan Ayah Kaya Menuju
Kebebasan Finansial dan Wikipedia Indonesia
Langganan:
Postingan (Atom)